Bye Masa Lalu - Say No to Galau
Hai guys, uda lama nih aku ga nulis blog. Ya, karena sibuk satu dan lain hal jadi stop nulis nih, tapi pada akhirnya aku kembali menyempatkan diri untuk menulis beberapa hal yang aku pelajari selama 23 tahun hidup di bumi, ehhehehe... Semoga tulisan ini bisa memberkati kalian semua ya, hope it helps you guys in the right time.
Nah, ngomongin tentang kegalauan di usia 20 tahunan, pasti beberapa diantara kalian (termasuk aku sendiri sih, ohohoho) mengalami yang namanya naksir sama seseorang. Kalo bicara soal naksir sih gampang aja ya, mungkin karena mukanya yang ganteng/cantik, kepintarannya, ramah, atau karena gaya sombongnya yang selangit sampe bikin kita penasaran abis, bisa juga sih karena sering diajak berantem, atau mungkin saat melihat rasa cinta orang itu ke Tuhan akhirnya kita jadi suka sama dia, bisa juga sih karena sering bertemu (misalnya: ke kantin eehhh ketemu dia, pas pulang kos eeehh ketemu dia lagi di jalan, waktu mau hang out sama temen tiba-tiba ada dia di cafe itu, pas ke mall lha kok dia lagi sih, atau bisa juga kalian berada di kantor yang sama dan dalam durasi kerja 8 jam sehari ga mungkin kabur karena kamu duduknya persis disebelah dia). Yoa, who knows how we meet people. Ada banyak faktor pendukung dan banyak sekali alasan kenapa kita jadi suka atau naksir seseorang. Tapi, untuk menjalin suatu hubungan yang serius, pasti banyak pertimbangan, banyak checklist yang harus dipenuhi.
Sebagai anak muda zaman now, kita melihat orang sekeliling kita mulai berpacaran (entah karena coba-coba pacaran lalu saat bosan ya tinggal putus aja, atau benar-benar serius pacarannya) dan kadang sebagian jomblo-jomblo agaknya merasa terasingkan saat jalan ke mall, cafe, taman, dimanapun itu ketika mereka bermesraan di tempat umum apalagi tepat didepan mata kita-kita yang jomblo ini. Duh, dimana rasa empati dan simpati mereka, dimana norma dan etika mungkin sudah punah dari kamus mereka saat pacaran. Ingat ya guys, kita harus set rules sehingga tau batasan-batasan dalam menjalin hubungan pacaran. Anak muda yang takut akan Tuhan sudah semakin menipis jumlahnya, tapi percayalah diluar sana masih ada orang yang hidupnya takut akan Tuhan dan terus bertumbuh dalam-Nya.
Yesaya 43:18-19a
firman-Nya: "Janganlah ingat-ingat hal-hal yang dahulu, dan janganlah perhatikan hal-hal yang dari zaman purbakala!Lihat, Aku hendak membuat sesuatu yang baru, yang sekarang sudah tumbuh, belumkah kamu mengetahuinya?
Sewaktu aku membaca ayat ini, yang aku dapatkan adalah Tuhan berbicara padaku bahwa aku tidak boleh kalah dengan masa lalu. Mungkin terdengar klasik saat usia 20 tahunan dan kita menyukai seseorang (lawan jenis), sedangkan orang tersebut memiliki masa lalu yang menurut kita belum bisa dia lepaskan. Mungkin ada beberapa diantara kalian yang mengalami hal dibawah ini:
Kamu dan dia udah lumayan dekat sebagai teman, sering pergi berduaan dan udah saling nyaman sih, tapi untuk melangkah lebih jauh (tahap pacaran) tiba-tiba dalam pikiran timbul banyak sekali pertanyaan dan keraguan, misalnya:
- apa dia benar-benar udah muvon dari si mantan?
- sebenarnya dulu gaya pacarannya dengan si mantan tuh gimana?
- Ah jangan-jangan aku cuma dianggap sebagai pelarian aja
- mantannya jago di banyak hal yang aku bahkan ga tau, hmh apa aku layak untuk bersamanya?
- apa aku bisa jadi lebih baik dari mantannya?
- kalau mantannya hubungi lagi dan dia mau balikan, gimana ya?
Guys, ini nih yang mau aku share ke kalian. Menurutku hal diatas tuh wajar aja sih, tapi jangan terlalu dibawa serius juga ya. Kadang Tuhan pas siapkan seseorang yang sesuai dengan kriteria yang kita minta, mungkin aja kalian uda doa minta tanda dan digenapi oleh Tuhan tanda-tanda nya, tapi disisi lain kalian lagi mikirin hal yang aku sebutkan diatas, ini dinamakan intimidasi. Oke, gini aja, untuk tau pertanyaan-pertanyaan seputar kegalauanmu itu, tipsnya adalah GAK BOLEH ASUMSI! Wah apa maksudnya? Nih, kalian kan lagi pusing mikirin pertanyaan yang muncul dan penasaran sama jawabannya tapi agak ga siap sih kalau kenyataannya jawaban yang benar nantinya mengecewakan. Tepis jauh-jauh dulu deh hal seperti kekecewaan itu, siapkan dirimu dan tanya langsung sama yang bersangkutan. Kalau kamu menebak-nebak jawabannya ya sama aja kamu membuat dirimu berasa lagi dalam cerita dongeng yang penuh hayalan dan ekspektasi indah. Terkadang, kekhawatiran kita itu ga ada gunanya. Terkadang apa yang kita khawatirkan tuh lebay banget. Bener loh, mending tanya langsung ke orang yang bersangkutan (tapi ga nodong juga sih, ya caranya cari topik pembicaraan dan pelan-pelan diarahkan ke hal yang kamu galauin ini). Bisa juga dengan tanya-tanya informasi ke teman komunitas dia.
Jangan mau kalah sama masa lalu donk, kan kamu adalah masa sekarangnya dia, grab his heart and attention. Fokuskan diri pada hubungan masa depan dengannya, bukan malah sibuk cemburu dan takut kalah dari orang yang pernah hadir di masa lalu.
Tips buat kalian yang lagi galau ini harus gimana kalau lagi menghadapi ketidakpastian dalam mengambil keputusan untuk maju atau berhenti:
1. Konfirmasi ke Tuhan
Hal terpenting adalah saat mau mulai suatu hubungan, jangan lupa konfirmasi dulu ke Tuhan. Libatkanlah Tuhan dalam setiap keputusan yang akan kamu ambil, tapi bukan berarti kamu berserah penuh ke Tuhan (terserah Tuhan deh), terus saat keputusan itu dirasa ga tepat (mungkin timbul masalah besar, atau hal yang kamu ga sanggup hadapi) malah akhirnya menyalahkan Tuhan.
2. Kenal Lebih Dalam
Tetapkan hati untuk mau mengenal calon pasangan lebih dalam dengan masuk dalam inner circle dia, seperti komunitas gereja, keluarga, teman hang out, aktivitas dan kebiasaan yang sehari-hari dilakukan (misalnya habis pulang kuliah dia pasti akan makan di cafe A, tiap hari rabu dia pasti akan latihan musik di gereja, kalau pulang aktivitas dia akan nonton serial drama korea, dia suka banget makan pizza), perilaku buruk saat dia sedang kesal atau marah (misalnya dia tidak suka diganggu saat sedang belajar kelompok tetapi beberapa teman berisik sehingga dia kesal. Saat kesal ternyata sikap yang ditunjukkan adalah sedikit berbicara. Oke, bisa kita simpulkan bahwa dia adalah tipe yang memendam saat kesal), dll.
You guys will figure out apa aja sih yang kalian butuh kenali. Oiya, boleh dong di share pengalaman kalian dengan comment di blog ku ya.
3. Konfirmasi ke Teman dan Orang Tua
Sampai tahap kalian sudah kenal lebih siapa si calon pasangan, boleh dong kalian bawa ke inner circle kalian agar dia juga mengenal siapa kamu. Restu orang tua itu penting, karena tahap pacaran adalah tahap persiapan menuju pernikahan. Kalau kalian masih mau main-main, pacaran buat have fun doang sih mending ga usah pacaran. Pacaran itu adalah bagi mereka yang mau melanjutkan ke jenjang hubungan yang lebih serius lagi, yaitu pernikahan.
Jadi, kenalin ke ortu juga biar mereka menilai orang ini, istilahnya sih minta restu, tapi disaat kamu uda siap menetapkan hatimu untuk pilih orang itu. Kalau kamu masih ragu-ragu untuk memilih, mending kenali lebih jauh dulu, jangan bawa teman atau orang tua karena pandangan mereka akan mempengaruhi kamu. Kenapa gitu? Gini deh, yang mau pacaran kan kamu bukan teman atau ortumu, yang harus milih ya kamu dong. Masukan yang teman dan ortu berikan sih boleh-boleh aja jadi referensi, tapi ingat keputusan akhir ada di kamu, bukan karena ikut-ikutan kata teman dan ortu lho ya.
4. Siap Memilih si Dia
Yey, step akhir datang juga. Saat kamu siap memilih dia, yauda sih tinggal ngomong aja (read:nembak bagi yang cowok), kalau bagi yang cewek step nya adalah ditembak dlu terus baru kamu mulai dari step 1. Sedangkan buat cowok, kalian harus melewati 4 step ini terlebih dahulu. Ya, timingnya beda donk karena cowok yang harus action duluan, cowok yang akan jadi leader untuk memimpin keluarganya.
Poin nya sama untuk cowok maupun cewek, sewaktu kalian siap memilih dia artinya kalian berkomitmen penuh dalam menjalin hubungan ini. Saat PDKT terkadang semua terlihat manis dan romantis, tapi saat masuk Pacaran akan mulai ada banyak hal yang buat cekcok, dan masa pembantaian iman terjadi. Makanya sebelum pacaran, saat kalian masih dikatain jomblo sama temen-temen, itu adalah saat mendewasakan diri, saat memperlengkapi diri dan saat untuk meningkatkan kapasitas agar dimasa kamu ketemu sama di dia itu, kamu sudah siap.
Tips buat kalian yang lagi galau ini harus gimana kalau lagi menghadapi ketidakpastian dalam mengambil keputusan untuk maju atau berhenti:
1. Konfirmasi ke Tuhan
Hal terpenting adalah saat mau mulai suatu hubungan, jangan lupa konfirmasi dulu ke Tuhan. Libatkanlah Tuhan dalam setiap keputusan yang akan kamu ambil, tapi bukan berarti kamu berserah penuh ke Tuhan (terserah Tuhan deh), terus saat keputusan itu dirasa ga tepat (mungkin timbul masalah besar, atau hal yang kamu ga sanggup hadapi) malah akhirnya menyalahkan Tuhan.
2. Kenal Lebih Dalam
Tetapkan hati untuk mau mengenal calon pasangan lebih dalam dengan masuk dalam inner circle dia, seperti komunitas gereja, keluarga, teman hang out, aktivitas dan kebiasaan yang sehari-hari dilakukan (misalnya habis pulang kuliah dia pasti akan makan di cafe A, tiap hari rabu dia pasti akan latihan musik di gereja, kalau pulang aktivitas dia akan nonton serial drama korea, dia suka banget makan pizza), perilaku buruk saat dia sedang kesal atau marah (misalnya dia tidak suka diganggu saat sedang belajar kelompok tetapi beberapa teman berisik sehingga dia kesal. Saat kesal ternyata sikap yang ditunjukkan adalah sedikit berbicara. Oke, bisa kita simpulkan bahwa dia adalah tipe yang memendam saat kesal), dll.
You guys will figure out apa aja sih yang kalian butuh kenali. Oiya, boleh dong di share pengalaman kalian dengan comment di blog ku ya.
3. Konfirmasi ke Teman dan Orang Tua
Sampai tahap kalian sudah kenal lebih siapa si calon pasangan, boleh dong kalian bawa ke inner circle kalian agar dia juga mengenal siapa kamu. Restu orang tua itu penting, karena tahap pacaran adalah tahap persiapan menuju pernikahan. Kalau kalian masih mau main-main, pacaran buat have fun doang sih mending ga usah pacaran. Pacaran itu adalah bagi mereka yang mau melanjutkan ke jenjang hubungan yang lebih serius lagi, yaitu pernikahan.
Jadi, kenalin ke ortu juga biar mereka menilai orang ini, istilahnya sih minta restu, tapi disaat kamu uda siap menetapkan hatimu untuk pilih orang itu. Kalau kamu masih ragu-ragu untuk memilih, mending kenali lebih jauh dulu, jangan bawa teman atau orang tua karena pandangan mereka akan mempengaruhi kamu. Kenapa gitu? Gini deh, yang mau pacaran kan kamu bukan teman atau ortumu, yang harus milih ya kamu dong. Masukan yang teman dan ortu berikan sih boleh-boleh aja jadi referensi, tapi ingat keputusan akhir ada di kamu, bukan karena ikut-ikutan kata teman dan ortu lho ya.
4. Siap Memilih si Dia
Yey, step akhir datang juga. Saat kamu siap memilih dia, yauda sih tinggal ngomong aja (read:nembak bagi yang cowok), kalau bagi yang cewek step nya adalah ditembak dlu terus baru kamu mulai dari step 1. Sedangkan buat cowok, kalian harus melewati 4 step ini terlebih dahulu. Ya, timingnya beda donk karena cowok yang harus action duluan, cowok yang akan jadi leader untuk memimpin keluarganya.
Poin nya sama untuk cowok maupun cewek, sewaktu kalian siap memilih dia artinya kalian berkomitmen penuh dalam menjalin hubungan ini. Saat PDKT terkadang semua terlihat manis dan romantis, tapi saat masuk Pacaran akan mulai ada banyak hal yang buat cekcok, dan masa pembantaian iman terjadi. Makanya sebelum pacaran, saat kalian masih dikatain jomblo sama temen-temen, itu adalah saat mendewasakan diri, saat memperlengkapi diri dan saat untuk meningkatkan kapasitas agar dimasa kamu ketemu sama di dia itu, kamu sudah siap.
Komentar
Posting Komentar