Ternyata Mall Kuningan City menyediakan layanan bis gratis yang jalan setiap 10 menit. Buat kamu-kamu yang kantornya di kuningan (Rasuna Said) kalau mau ke Mall naik ini aja lumayan gratissss...
Hi.. kali ini kita akan membahas tentang kehidupan setelah pernikahan. Yup, setelah pesta besar yang super mahal dan melelahkan, kita kembali ke kehidupan rutin kita, yang kali ini ditemani oleh pasangan kita tentunya. Ada beberapa teman yang bercerita tentang kehidupan romantisme bersama pasangan setelah pernikahannya hanya bertahan sebentar, kemudian sehari-hari diisi dengan perdebatan dan cekcok pasangan. Hayoooo yang lagi pacaran, do you think this is weird and wouldn't happen to you? Ya, mungkin bagi kebanyakan pasangan yang lagi pacaran atau yang lagi mempersiapkan pernikahan jika mendengar cerita ini akan merasa aneh. Tidak sedikit dari kalian yang berkata dalam hat " hey, hal ini tidak akan terjadi padaku. Kami pasangan yang romantis dan ideal, kami akan baik-baik saja bahkan setelah menikah ". Ups, tunggu dulu, jangan sombong dan jangan merasa kepedean. Setiap pasangan memiliki tantangannya masing-masing. Ya, tapi jangan parno atau takut sama pernikahan karena
Kata orang sih kalo uda mau nikah tuh banyak masalah yang muncul, banyak berantem dan makin merasa galau. Ada juga yang bilang mereka makin gak yakin apakah doi pilihan yang tepat. Apa semua ini normal? hmm.. entah kenapa aku malah mengalami kebalikannya. Aku semakin merasa makin dalam cintaku padanya, makin merasa dia semakin warm, sweet dan romantic. Terlebih lagi, aku semakin yakin dan semakin sayang sama dia, dan semakin rela kerja keras untuk membangun rumah impian kami. A small sweet warm family for sure. Hal lain yang aku rasakan menjelang hari pernikahan itu aku makin ga bisa berhenti membayangkan akan melakukan banyak hal bersamanya. Too many exciting activities pop up in my mind. Semakin gak sabar buat bisa peluk-peluk dia setiap hari n say I LOVE YOU MORE AND MORE. Tapi... sebenarnya aku juga ada rasa takut sih. Aku takut gak bisa memikul tanggung jawab baru, takut gak cukup hebat mengelola keuangan, yaa takut lah pokoknya. Takut dia hidup menderita dan susah gegara aku. Ta
Komentar
Posting Komentar